Drs Suyadi alias Pak Raden masih belum mendapat hak cipta karyanya sendiri, Si Unyil selama 17 tahun ini. Pak Raden pun mengaku hanya ingin hak cipta karya-karanya di film Si Unyil bisa kembali kepadanya.
Meski Unyil masih mengudara, Pak Raden alias Drs Suyadi, sang penciptanya ternyata hidup nestapa. Penyebabnya adalah hak cipta boneka Si Unyil ada di tangan Perum Produksi Film Negara (PFN). Kisahnya berawal pada Desember 1995, pria 79 tahun itu meneken perjanjian dengan PFN. Isinya, menyerahkan kepada PFN untuk mengurus hak cipta atas boneka Unyil. Perjanjian itu berlaku selama lima tahun sejak ditandatangani.
Menurut Pak Raden, beberapa hari kemudian, perjanjian serupa muncul dengan tanggal yang sama: 14 Desember 1995. Bedanya, perjanjian baru itu tidak mencantumkan masa berlakunya.
Pada 23 Desember 1998, Pak Raden menandatangani surat penyerahan hak cipta atas 11 lukisan boneka, termasuk si Unyil, Pak Raden, Pak Ogah, dan lain-lain. Pada 15 Januari 1999, PFN mendapat surat penerimaan permohonan pendaftaran hak cipta dari Direktorat Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek Departemen Kehakiman atas 11 tokoh itu.Gara-gara perjanjian itu, Pak Raden kini tak mendapat royalti. Dalam usia senja, ia masih menumpang di rumah kakaknya.
Semoga pak raden dapat kembali hak ciptanya sebagai pencipta unyil, dan kehidupannya menjadi kembali seperti semula. Sabar pak raden, waktu akan menjawab. Karena karya Pak Raden sudah menjadi kebanggaan anak bangsa, udah gitu cerita unyil banyak sekali mengambil unsur moralitas. Pokoknya tetap semangat yah pak raden, stay rock on \m/ =))
( sumber)
Monday, April 16, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment